Selasa, 23 April 2019

SUBJECT VERB AGREEMENT WITH EXAMPLE

Subject-verb agreement adalah persesuaian antara verb dengan subject dalam hal number, yaitu: singular (tunggal) atau plural (jamak). Subjek dapat berupa nounpronoun, atau konstruksi lain yang berakting sebagai noun, seperti gerund dan infinitive. Pada dasarnya, singular subject (subjek tunggal) menggunakan singular verb(kata kerja tunggal), sedangkan plural subject (subjek jamak) menggunakan plural verb (kata kerja jamak).


Subject-Verb Agreement (Umum)
Secara umum pada bentuk present tensesingular verb berupa base form (bentuk dasar) dari verb dengan ditambahkan suffix (akhiran) -s. Adapun pada plural verb tanpa ditambahkan suffix -s (sebaliknya, plural subject ditambahkan suffix-s). Aturan kata kerja ini berlaku pula pada subjek berupa third person (orang ketiga, contoh: Ricky, Anna) dan semua personal pronoun (they, we= jamak; he, she, it= tunggal), kecuali I dan you. Walaupun berupa subjek tunggal, I dan youdipasangkan dengan kata kerja bentuk jamak.
Subjek tunggal harus mempunyai kata kerja tunggal. Begitu pula subjek jamak harus mempunyai kata kerja jamak. Ini kita sebut sebagai kesesuaian subjek-kata kerja (subject-verb agreement).

contoh :
Miss Anita is our English teacher.
She goes to school everyday.
The stars shine.
Miss Anita and Miss Yuana love their student.
Miss Yuana was sick yesterday.
We went to her house.
Miss Anita is going to go to Miss Yuana’s house tonight.

sumber : https://segeringjiwo.wordpress.com/2017/03/22/pengertian-subject-verb-agreement/

CONTOH SOAL:
1.John along with twenty friends (is / are) planning a party
2. The picture of the soldiers (bring / brings) back many memories
3. The quality of these recordings (is / are) not very good
4. if the duties of these officers (isn't / aren't) reduced, there will not be enough time to finish the project
5. the effects of cigarette smoking (have / has) been proven to be extremely harmful
6. The use of credit cards in place of cash (have / has) increased rapidly in recent years
7. Advertisements of televisions (is / are)  becoming more competitive than ever before
8. Living expenses in this country , as well as in many others (is / are) at an all-time high
9.Mr.Jones, accompanied by several members of committee, (have / has) proposed some changes of the rules
10. The levels of intoxication (vary / varires) from subject to subject

Senin, 25 Maret 2019

On Vacation to Mount Bromo




         Hello, My name is Muhammad Karim, i’m 22 years old. I want to tell one of my personal experiences to you. Here we go.
         Last Holiday, me and my friends “ngecul family” vacationed to Malang. One of our plans is to visit Mount Bromo. From the results of asking a few friends, the results of googling, finally we decided to see the sunrise at Bromo. Actually this was not recommended by my friend, because we had to leave early in the morning from Malang, where we stayed. One alternative is to stay in the Bromo area, but because we already booked a hotel in Malang, we decided to leave Malang.
         The journey from Malang to Bromo takes approximately 2 hours. We use Troopers and jeeps only because of the road conditions. And indeed we finally saw that during the trip we did not find the type of private car, all the cars heading for Bromo were jeeps and troopers. During the trip, I felt so dizzy due to a lot of dust entering and damaged roads. On our way up, where we will see the sunrise, At 3:30 we arrived at the top, after we parked to the stalls at the bottom of the incline. We got warm tea to deal with the cold that was felt immediately when we got out of the car. There are also instant noodles and fried bananas in the stalls.


         From the pitch dark condition, for a long time began to appear orange tinge, the sun began to appear shy, until finally the sun shine brightly, truly an unforgettable experience. All tired and sick disappeared because we saw beautiful scenery. I’m so grateful. Alhamdulillah...

Minggu, 21 Oktober 2018

ANALISIS SISTEM INFORMASI PT. PERTAMINA (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE SWOT


Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (Threat) (Freddy Rangkuti, 2001). Jadi, intinya analisis SWOT adalah membandingkan antara faktor eksternal perusahaan yaitu Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat) dengan faktor internalnya yaitu Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weaknesses). Hal ini sebagaimana tergambar pada diagram Analisis SWOT di bawah ini:

Diagram Analisis SWOT

Kuadran 1:  Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Pada posisi ini, perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif (Growth oriented Strategy).
Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi  Diversifikasi (produk/pasar)
Kuadran 3:   Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Focus strategi perusahaan pada kondisi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4:  Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Hal yang penting dan menjadi kunci dalam pelaksanaan SWOT ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi. Sehingga dengan analisis SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organisasi. Hasil analisis dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan.

Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Matriks SWOT merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menyusun strategi perusahaan atau organisasi. SWOT merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan maupun organisasi (S dan W).

Matrik SWOT terdiri dari 9 kolom, sebagai berikut:

Kekuatan (Strenght - S)
Kelemahan (Weakness -W)
Peluang (Oppotrunities - O)
Strategi SO
Strategi WO
Ancaman (Threats - T)
Strategi ST
Strategi WT



Terdapat empat sel faktor kunci, empat sel strategi, dan satu sel yang selalu dibiarkan kosong (sel di kiri atas). Empat sel strategi, yang diberi nama SO, WO, ST, dan WT, dikembangkan setelah menyelesaikan empat sel faktor kunci, diberi nama S, W, O, dan T.

Dalam membuat Matriks SWOT, ada 8 (delapan) langkah yang harus dilakukan, antara lain:
1.             Identifikasi peluang eksternal kunci perusahaan.
2.             Identifikasi ancaman eksternal kunci perusahaan
3.             Identifikasi kekuatan internal kunci perusahaan
4.             Identifikasi kelemahan internal kunci perusahaan
5.             Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil   Strategi  SO dalam sel yang ditentukan.
6.             Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil   Strategi WO dalam sel yang ditentukan.
7.             Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi ST dalam sel yang ditentukan.
8.             Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi WT dalam sel yang ditentukan.

Tujuan dari masing-masing alat pencocokan di atas adalah untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak, bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik. Tidak semua strategi yang dikembangkan dalam Matriks SWOT akan dipilih untuk implementasi

Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur internal, yaitu kekuatan  dan kelemahan terhadap unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Di dalam  penelitian  analisis SWOT dapat diperoleh hasil berupa kesimpulan berdasarkan keempat faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisis sebagai berikut :

4 (empat)  strategi utama yaitu:
            SO/maxi-mini (Aggressive Strategy) yaitu menggunakan kekuatan internal untuk mengambil kesempatan yang ada di luar.
            WO/mini -maxi (Turn Around/TA) yaitu menggunakan kesempatan eksternal yang ada untukmemaksimalkankesempatan yang ada.
            ST/maxi-mini (Diversification Strategy) yaitu menggunakan kekuatan internal untukmenghindari ancaman yang ada di luar.
            WT/mini-mini (Turn Around) yaitu meminimalkan kelemahan dan ancaman yang mungkin ada. 



PROFIL PT. PERTAMINA PERSERO
A.   Sejarah Perusahaan
Berdasarkan pasal 33 UUD 1945 : "Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar untuk ”kemakmuran rakyat" maka hak untuk mengelola industri perminyakan jatuh ke tangan pemerintah.

Tahun 1960, Dewan Perwakilan Rakyat mengeluarkan kebijaksanaan yang menyatakan bahwa penambangan minyak dan gas bumi hanya boleh dilaksanakan oleh negara melalui perusahaan negara. Semenjak itu, pihak asing yang terlibat di dalamnya berdasarkan kepada kontrak saja. Disamping itu perusahaan-perusahaan asing juga sepakat untuk secara bertahap menjual tempat penyulingan minyaknya dan aset lainnya di bidang pemasaran dan distribusi kepada pihak Indonesia dalam jangka waktu lima sampai lima belas tahun.

Dua perusahaan negara dibentuk pada zaman transisi tersebut. PERMINA yang diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk administrasi, manajemen dan pengawasan terhadap kerja sama dibidang eksplorasi dan produksi. Sementara itu PERTAMIN mendapat tanggung jawab untuk mengatur proses distribusi minyak bagi kepulauan Indonesia.

Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di bidang perminyakan, PERMINA mendirikan Sekolah Kader Teknik di Brandan. PERMINA kemudian juga mendirikan Akademi Perminyakan di Bandung pada tahun 1962. Kurikulum dari Akademi Perminyakan meliputi berbagai aspek dalam industri perminyakan, dan para lulusannya kemudian menjadi tenaga inti di PERMINA (yang kemudian menjadi PERTAMINA). Tahun 1968, untuk mengkonsolidasi industri perminyakan dan gas, manajemen, eksplorasi pemasaran dan distribusi maka PERMINA dan PERTAMIN merger menjadi PN. PERTAMINA (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional).

Komisaris Status badan hukum PERTAMINA telah berubah menjadi perseroan sejak 17 September 2003 yang lalu. “Kini Kami Berubah” merupakan komitmen yang diikrarkan oleh Direksi PT PERTAMINA (PERSERO) untuk membawa perusahaan, meraih harapan baru dalam wadah persero. Komitmen yang dikumandangkan dihadapan publik pada saat launching PT PERTAMINA (PERSERO) ini sekaligus menjadi simbol dari janji seluruh jajaran perusahaan kepada stakeholders.
Perubahan ini tidak sebatas hanya ucapan untuk menyejukkan hati para pendengar. Perubahan ini harus diwujudkan dalam tindakan nyata dengan melakukan berbagai pembenahan di dalam tubuh perusahaan. Sejumlah perubahan internal perusahaan dilakukan meliputi penerapan nilai-nilai good corporate governance disetiap aspek operasi perusahaan, pembenahan rencana kerja, sistem dan prosedur serta kebijakan paradigma pengelolaan perusahaan menjadi suatu entitas bisnis murni.

Pada 18-19 Maret 2004 bertempat di Lt. M Kantor Pusat PERTAMINA, para pimpinan PERTAMINA duduk bersama dalam suatu forum Rapat Pimpinan (Rapim). Rapim ini mengambil tema ”Akselerasi Transformasi Dalam Rangka Menghadapi Kompetisi”. Sejumlah butir perubahan dan program utama pun dihasilkan. Bahkan komitmen perubahan itu sendiri ditandatangani oleh Direktur Utama sebagai wujud keseriusan dalam mengakselerasi jalannya agenda perubahan.

B.   Visi, Misi dan Strategi Perusahaan
1.    Visi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia serta perusahaan yang unggul, maju dan terpandang (To be a respected leading company).

2.    Misi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :
a.  Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
b.  Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia.
c.  Merupakan entitas bisnis yang dikelola secara profesional, kompetitif dan berdasarkan tata nilai unggulan.
d.  Memberikan nilai tambah lebih bagi pemegang saham, pelanggan, pekerja dan masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

3.    Strategi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :
a.  Fokus
Menggunakan secara optimum berbagai kompetensi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan.
b.  Integritas
Mampu mewujudkan komitmen kedalam tindakan nyata.
c.  Visionary (Berwawasan Jauh Kedepa)
Mengantisipasi lingkungan usaha yang berkembang saat ini maupun yang akan datang untuk dapat tumbuh dan berkembang.
d.  Excellence (Unggul)
       Menampilkan yang terbaik dalam semua aspek pengelolaan usaha.
e.  Mutual Respect (Keselarasan dan Kesetaraan)
Menempatkan seluruh pihak yang terkait setara dan sederajat dalam kegiatan usaha.

ANALISIS SWOT TERHADAP PT. PERTAMINA (PERSERO)

A.   Strength (Kekuatan)
Kekuatan internal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1.    Menyediakan produk yang berkualitas tinggi
Produk dari PERTAMINA sudah memiliki pengakuan dari dunia internasional. Diantaranya produk oli dari PERTAMINA yang sudah memiliki sertifikat ISO.
2.    Memiliki pelayanan yang baik
Untuk pelayanan, sudah dapat mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru Indonesia bahkan sampai ke daerah-daerah terpencil.
3.    Sumber daya manusia yang handal
SDM di PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan orang-orang yang sudah profesional di bidangnya. Memiliki kemampuan dan pengalaman yang sudah teruji. Selain itu pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan dunia bisnis banyak diikuti oleh para karyawan, yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuannya.
4.    Pengalaman di bidang migas
PERTAMINA sudah bergerak di bidang migas di indonesia sejak tahun 1968. Dengan pengalaman yang cukup lama di bidang migas, faktor ini dapat menjadi salah satu nilai tambah. Pengalaman dan pengakuan dari dunia internasional berhubungan dengan dunia migas menjadikan PERTAMINA cukup disegani dibidang migas.
5.    Penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi
Teknologi informasi di PERTAMINA sudah terintegrasi dan mendukung proses bisnis perusahaan. Dengan adanya Divisi SBTI, ini menunjukkan adanya kepedulian yang cukup tinggi dari pihak manajemen untuk mengembangkan teknologi informasi.
B.   Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan internal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1.    Kurangnya modal
Kendala PERTAMINA saat ini adalah kekurangannya modal dalam hal kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam, sehingga pihak manajemen membangun kerjasama dengan pihak asing untuk melakukan tersebut.
2.    Masalah birokrasi yang menghambat kinerja
Birokrasi yang terlalu rumit menghambat proses pengambilan keputusan karena terlalu banyak waktu yang terbuang untuk menjalankan suatu keputusan.
3.    Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan
Sumber daya manusia di PT. PERTAMINA banyak yang penempatan dan penggunaannya tidak maksimal sehingga menggurangi efektifitas dan efisiensi perusahaan.
4.    Jumlah armada yang kurang
Peningkatan permintaan pasar yang membutuhkan arus distribusi barang yang tinggi dapat terhambat dengan kurangnya jumlah armada pengangkut barang yang ada sekarang ini.
5.    Ketergantungan pasokan pada satu pemasok, sehingga apabila terjadi keterlambatan pasokan produk akan mengganggu operasional perusahaan.


C.        Opportunities (Peluang)
Peluang eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1.    Pasar bisnis yang masih tinggi
Penggunaan migas yang merupakan salah satu kebutuhan pokok dunia saat ini membuat permintaan akan produk ini tetap tinggi walaupun terjadi gejolak harga.
2.    Harga jual yang murah
PERTAMINA dapat menjual BBM dengan harga murah karena pemanfaatan dari subsidi pemerintah. Hal ini dapat digunakan PERTAMINA sebagai salah satu kesempatan untuk menguasai pasar migas di Indonesia.
3.    Sumber daya migas yang masih cukup tinggi
Sumber cadangan migas yang tersedia di Indonesia masih cukup banyak yang belum tereksplorasi. Cadangan minyak ini dapat digunakan PERTAMINA untuk meningkatkan penjualan dalam memenuhi permintaan pasar.
4.    Produk (dengan nilai oktan tinggi yang menghasilkan pembakaran yang lebih bersih, non subsidi) yang bisa jadi menggantikan dominasi penjualan premium.
5.    Sebagai pemimpin dalam pasar Bahan Bakar Minyak (BBM)
PT. PERTAMINA (Persero) memiliki kesempatan unuk megubah pelayanan yang kurang baik dan mengubah Image yang tertancap dibenak konsumennya, menjadikan Konsumennya menjadi konsumen yang memiliki Loyalitas tinggi pada PT. PERTAMINA (Persero).

D.   Threats (Ancaman)
Ancaman eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1.    Masuknya pihak swasta untuk beroperasi di bidang Non-BBM
Dengan masuknya pihak swasta yang bergerak di bidang Non-BBM cakupan pasar PERTAMINA dalam hal Non-BBM seperti oli menjadi berkurang. Hal ini menjadikan pendapatan PERTAMINA menjadi berkurang.
2.    Makin banyaknya pihak swasta yang melakukan eksplorasi migas di wilayah Indonesia.
Pihak swasta yang melakukan eksplorasi Migas di Indonesia kadang mempunyai dana dan peralatan yang lebih bagus dibanding PERTAMINA hal ini menyebabkan lahan minyak mentah yang kaya akan cadangan minyak akhirnya dikelola oleh pihak swasta.


3.    Pengaruh Intervensi
Dikarenakan PERTAMINA merupakan perusahaan multi internasional, maka adanya pengaruh-pengaruh intervensi di dalam tubuh PERTAMINA khususnya pada posisi manajemen strategis seperti dewan komisaris. Intervensi ini menyebabkan terbatasnya ruang gerak manajemen untuk menentukan kebijakan yang akan diambil.
4.    Pasar bebas
Dengan adanya pasar bebas, perusahaan asing yang bergerak di bidang migas diperbolehkan untuk memasarkan hasil produksinya di wilayah Indonesia. Hal ini akan meningkatkan persaingan bisnis yang ketat.
5.    Image bahwa produk yang ditawarkan kompetior (Shell dan Petronas) memiliki tingkat kualitas yang lebih baik menjadikan ketertarikan konsumen untuk berganti produk konsumsi.




D. Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opprtunities dan Threats)

                                      IFAS
 


EFAS
Strength (S)
·     Menyediakan produk yang berkualitas tinggi
·     Memiliki pelayanan yang baik
·     Sumber daya manusia yang handal
·     Pengalaman di bidang migas
·      Penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi
Weakness (W)
·     Kurangnya modal
·     Masalah birokrasi yang menghambat kinerja
·     Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan
·     Jumlah armada yang kurang
·     Ketergantungan pasokan pada satu pemasok
Opprtunities (O)
·      Pasar bisnis yang masih tinggi
·      Harga jual yang murah
·      Sumber daya migas yang masih cukup tinggi
·      Produk, yang bisa jadi menggantikan dominasi penjualan  premium.
·      Sebagai pemimpin dalam pasar Bahan Bakar Minyak (BBM)
Strategi (SO)
·     Melakukan strategi pemasaran yang agresif.
·     Meningkatkan sistem teknologi dan informasi untuk memenangkan kompetisi bersaing.
·     Memaksimalkan pelayanan kepada konsumen
·     Menjaga kualitas dan harga tetap seimbang agar tetep menjadi pemimpin pasar.
Strategi (WO)
·     Penempatan  karyawan yang sesuai dengan kemampuannya.
·     Mengoptimalkan kegiatan armada dalam kegiatan distribusi.
·     Mengoptimalkan kegiatan eksplorasi.
·     Melakukan strategi konservatif.
·     Memperbaiki manajemen sumber daya perusahaan.
Threats (T)
·      Masuknya pihak swasta untuk beroperasi dibidang Non-BBM
·      Makin banyaknya pihak swasta yang melakukan eksplorasi migas di wilayah Indonesia.
·      Pengaruh Intervensi
·      Pasar bebas
·      Image bahwa produk yang ditawarkan kompetior memiliki tingkat kualitas yang lebih baik
Strategi (ST)
·     Melakukan strategi kompetitif.
·     Melakukan kegiatan yang mandiri
·     Memaksimalkan sumber daya yang ada untuk menghadapi era pasar bebas dan pesaing lain
·     Meningkatkan daya saing melalui peningkatan kualitas armada, fasilitas, dan pelayanan yang efisien.
·     Menjaga & meningkatkan reputasi perusahaan guna memperkuat brand image di masyarakat.
Strategi (WT)
·     Melakukan strategi defensif
·     Mengikuti perkembangan jaman dengan cara mengadaptasikan teknologi terbaru.
·     Mengubah image dari para konsumen bahwa produk pesaing memiliki kualitas yang lebih baik.
·     Meminimalisasi birokrasi yang kompleks.
·     Melakukan diklat terhadap SDM untuk menghadapi pasar bebas dan para pesaing.



REKOMENDASI STRATEGI

Pada hasil yang ditunjukkan pada matriks di atas menunjukkan bahwa PT. PERTAMINA (Persero) berada dalam posisi yang kuat. Adapun rekomendasi yang saya anjurkan kepada PT. PERTAMINA (Persero) adalah strategi bertahan, artinya kondisi internal perusahaan berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya PT. PERTAMINA (Persero) strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak tergeser oleh pesaing lain. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri. Selain itu juga ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan oleh PT. PERTAMINA (Persero) sebagai berikut:

1.  Kemampuan SDM yang handal sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
SDM di PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan orang-orang yang sudah profesional di bidangnya.. Pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan dunia bisnis banyak diikuti oleh para karyawan, yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan.

2.  Produk yang dihasilkan berkualitas baik sesuai dengan standar internasional.
Produk-produk yang dihasilkan PERTAMINA sudah melalui uji mutu yang sesuai dengan standar internasional.

3. Penerapan teknologi informasi yang optimal untuk mendukung proses bisnis perusahaan.
PERTAMINA telah menerapkan SAP pada proses bisnisnya, sehingga dapat terintegrasi pada seluruh wilayah operasi yang juga didukung dengan jaringan yang baik




daftar pustaka :

Rangkuti, Freddy. 2001. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta